Posted by : Unknown Sabtu, 05 April 2014


Kangen kangen dan kangen
Tanggal 9 April 2014 kurang beberapa hari lagi. Kondisi manusia saat ini begitu bermacam - macam. Aku melihat ada manusia yang begitu idealis dan fanatik gila terhadap partainya. Ada juga yang yaah pura - pura tidak tahu kalau ada pemilu, yang penting tanda tangan terus dapet duit. Ada juga yang golput karena berbagai hal.



Kabar baiknya adalah tahun 2014 ini yang namanya sosmed semacam facebook, twitter, whatsapp, dsb sudah menjamu bak jamur tapi enak dikonsumsi. Semua kalangan bisa mengakses termasuk berbagai jenis manusia yang sedang menghadapi pemilu. Pemanfaatan sosmed menjadi sebuah kewajiban bagi pengusung ideologi tersebut. Para tim sukses akan ramai - ramai posting dan upload hal - hal yang sekiranya mampu mendongkrak popularitas dan kredibilitas partai dan calon - calonnya. Bahkan rela memasang iklan yang dibalut bak berita. Juga ada yang memasang iklan di sosmed.
Lalu bagaimana dengan yang kontra alias beraliran golput. Mereka juga sama, mereka memasang posting di sosmed dengan postingan mengajak para readers untuk golput karena berbagai hal. Alhasil ini akan sangat bertentangan dengan para pengusung anti golput. Sehingga bisa kita saksikan bersama antar pengusung partai pun saling cekcok dan menjatuhkan serta mencaci satu sama lain. Apalagi antara pengusung partai dan pengusung golput. Sosmed sekana menjadi medan perdebatan yang tiada henti. Saling menampilkan gambar dan berita yang entah diklarifikasi atau belum. Menampilkan gambar yang entah didapat dimana, dan semua komentator saling mencela, toh kalaupun ada yang yang berkomentar berisi nasihat itu pun akhirnya akan tertutup oleh komentar - komentar yang lain.
Sakit rasanya jika melihat saudara-saudaraku saling beradu argument di sosmed. Adu argumen yang tidak akan pernah mencapai hasil Yang semua itu hanya disebabkan tanggal 9 April mendatang. Mungkin aku kangen dengan stastus - status yang berisi penghinaan terhadap orang jomblo, status alay, status - status lucu yang kadang mampu membuat bibir sedikit menampakkan gigi dan juga status nasihat yang mententramkan jiwa ketimbang status yang mencela.
Memang berbeda pandangan adalah hal biasa. Para Ulama pun dalam masalah nyoblos pun berbeda pandangan, namun jarang sekali ditemui mereka berdebat ramai lalu saling mencela. Kekangenanku akan kondisi damai, mungkin akan terwujud jika aku juga tidak mencela para pemilih di muka umum ataupun di sosmed. Ya aku benar benar kangen kondisi damai seperti sebelum musim pemilu.

*Refleksi untuk kesalahanku yang pernah berdebat kusir dengan temanku masalah pemilu

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitors

Catatan Hidup

Siapa yang selama ini kita berikan rasa hormat kita. Kepada siapakah kita canggung untuk berbuat yang tidak membuatnya nyaman..

Blog Archive

Time

- Copyright © Aly Sa'id's -Metrominimalist- Powered by Blogger - Thank to Johanes Djogan -