Posted by : Unknown Jumat, 01 Maret 2013

We are not now that strength which in old days
Moved earth and heaven; that which we are, we are;
One equal temper of heroic hearts,
Made weak by time and fate, but strong in will
To strive, to seek, to find, and not to yield.
Puisi diatas adalah karya Tennyson yang berjudul Ulysses dan dikutip dalam film Skyfall

Ini lagi lagi tentang sebuah sistem yang sedang dialami oleh negara Republik Indonesia. Lebih tepatnya pada sistem pendidikan. Entah memang sengaja dibuat atau terjadi begitu saja, secara tidak langsung sistem yang ada telah mengajarkan kepada siswa (dan mahasiswa) mempunyai cara pandang tentang pendidikan yang cukup sempit. Kenapa demikian?, ini saya tahu dari hasil ngobrol sama seorang temen dan karib yaitu Raid, yang intinya kami tahu dan sepakat bahwa ternyata selama ini tujuan dari pendidikan di Indonesia adalah tidak lagi mencerdaskan kehidupan bangsa, ya tapi untuk mencari pekerjaan. Kami sempat mengobrol mengenai banyaknya mahasiswa yang nganggur juga mengenai banyaknya yang bingung milih jurusan yang sekiranya lapangan pekerjaannya mudah.
Dan apa kelanjutan dari hal diatas?, kita bisa menyaksikan bahwa banyak sarjana - sarjana yang berebut pekerjaan kesana kemari. Selain itu ilmu yang didapat tidak lagi dikembangkan karena kepedulian dari pemerintah kurang maksimal. Ya kita ketahui bersama sering ada perlombaan karya ilmiah akan tetapi hasil dari penelitiannya jarang sekali ada yang dipakai. Sekali lagi karena para siswa sejak SD sampai SMA diajari untuk mengerjakan soal tertulis dan pilihan ganda. Sehingga menghasilkan generasi yang jago ngerjain soal belaka.
Keilmuan di Indonesia selama ini juga kurang berkembang. Ini disebabkan karena kita malas mengembangkannya. Kita terbiasa bangga akan suatu hal dan terus membanggakan tanpa mengembangkannya. Mungkin kita telah melupakan RnD (Research and Develoment) atau di Indonesia lebih dikenal istilah Litbang (Penelitian dan Pengembangan). Bagian ini cukup penting untuk menjadi penentuan pengembangan bidang pengetahuan dan teknologi suatu lembaga (atau negara). Bayangkan kalau Petronas Malaysia RnD nya tidak kreatif tentu tidak bisa menyaingi sang guru (Pertamina), ya kita boleh bangga dahulu Malaysia mengirimkan mahasiswa untuk belajar ke Indonesia. Tapi sekarang kita malah mengirim tenaga kerja kesana. Ironi memang, mungkin ini karena kita sering menyanjung masa lalu, padahal kita ada di masa kini dan masa depan.
Teringat kata - kata dari Mas Hatta kakak kelas,  Hidup itu ibarat orang naik kendaraan bermotor, jika melihat spion terus maka akan celaka, begitu juga jika tidak pernah melihat spion. Intinya kegagalan dari pengembangan keilmuan di masa lalu bisa menjadi pijakan kita dalam membangun masa depan pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitors

Catatan Hidup

Siapa yang selama ini kita berikan rasa hormat kita. Kepada siapakah kita canggung untuk berbuat yang tidak membuatnya nyaman..

Blog Archive

Time

- Copyright © Aly Sa'id's -Metrominimalist- Powered by Blogger - Thank to Johanes Djogan -