- Back to Home »
- Pendidikan Karakter Bo'ongan
Posted by : Unknown
Jumat, 15 Februari 2013
Pendidikan karakter? Apa itu? Sebuah retorika yang digencar - gencarkan oleh pemerintah yang dianggap sebagai formula mengatasi dekonstruksi moral para pelajar dan ternyata belum menunjukkan efeknya sama sekali. Bulan Juli tahun 2012 di DIY sempat ada pelatihan bagi perwakilan siswa di sebuah hotel megah untuk menjadi agen pendidikan karakter. Dan ternyata si agen Pendikar (pendidikan karakter) juga belum bisa memberi pengaruh di sekolah.
Katanya sih ada 18 nilai yang diharapkan dari pendidikan karakter ini diharapkan bisa menjadi karakter para siswa. Tapi tapi sejak 2010 digulirkan ternyata banyak teman saya di kelas yang tidak tahu bahkan mungkin tidak mau tahu apa itu pendidikan karakter. Ironi sekali pendidikan di Indonesia ini. Maunya membuat siswa berkarakter tapi di lapangan tidak ada contoh dari 18 karakter tersebut. Karena di atas (pejabat) justru banyak tindakan amoral dilakukan dan jauh dari nilai karakter yang mereka gembor - gemborkan. Dari realita realita di sekitar kita mungkin dapat kita sedikit tarik kesimpulan bahwa suatu saat nanti pendidikan karakter di Indonesia hanya menjadi retorika semata tanpa ada implementasi, yang ada adalah proyek proyek seminar pendidikan karakter tanpa membuahkan hasil.
Sebenarnya kenapa harus repot - repot membuat program yang sedemikian ribet itu, padahal karakter yang "mulia" sebenarnya sudah tercantum jelas dalam agama (Islam). Jadi bagi kita yang muslim tidak perlu repot - repot menafsirkan pendidikan karakter tersebut, cukup pelajari kembali agama dan praktikkan maka kita akan tahu karakter mulia yang sesunguhnya.
Katanya sih ada 18 nilai yang diharapkan dari pendidikan karakter ini diharapkan bisa menjadi karakter para siswa. Tapi tapi sejak 2010 digulirkan ternyata banyak teman saya di kelas yang tidak tahu bahkan mungkin tidak mau tahu apa itu pendidikan karakter. Ironi sekali pendidikan di Indonesia ini. Maunya membuat siswa berkarakter tapi di lapangan tidak ada contoh dari 18 karakter tersebut. Karena di atas (pejabat) justru banyak tindakan amoral dilakukan dan jauh dari nilai karakter yang mereka gembor - gemborkan. Dari realita realita di sekitar kita mungkin dapat kita sedikit tarik kesimpulan bahwa suatu saat nanti pendidikan karakter di Indonesia hanya menjadi retorika semata tanpa ada implementasi, yang ada adalah proyek proyek seminar pendidikan karakter tanpa membuahkan hasil.
Sebenarnya kenapa harus repot - repot membuat program yang sedemikian ribet itu, padahal karakter yang "mulia" sebenarnya sudah tercantum jelas dalam agama (Islam). Jadi bagi kita yang muslim tidak perlu repot - repot menafsirkan pendidikan karakter tersebut, cukup pelajari kembali agama dan praktikkan maka kita akan tahu karakter mulia yang sesunguhnya.